Gambar Lambang Sila Ke 2 Adalah
Penerapan Sila ke-3 dalam Kehidupan Sehari-hari
Setelah membahas nilai-nilai pada sila ke-3, rasanya belum lengkap kalau tidak membahas tentang perilaku yang mencerminkan sila ke-3. Di bawah ini akan dijelaskan contoh perilaku-perilaku yang mencerminkan sila ke-3.
Menjadi Contoh yang Baik
Selalu berusaha menjadi contoh yang baik dalam menerapkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dalam tindakan sehari-hari Anda.
Lambang Pancasila sila 1 sampai 5 terdapat dalam lambang negara Garuda Pancasila di bagian perisai yang ada di dada. Tahukah detikers, lambang Pancasila juga dipisahkan dengan garis hitam mendatar yang merupakan simbol garis khatulistiwa.
Garis hitam tersebut menunjukkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa dari arah timur ke barat.
Dikutip dari buku Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SD/MI yang disusun oleh Maulana Arafat Lubis, yuk simak urutan lambang Pancasila dan maknanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makna Lambang Sila ke-2 Pancasila
Lambang sila ke-2 Pancasila adalah rantai berjumlah 17 mata rantai saling sambung dan tidak terputus dengan latar belakang warna merah. Makna lambang sila ke-2 Pancasila adalah generasi penerus yang turun temurun, seperti dikutip dari situs resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arti Lambang Padi dan Kapas dalam Simbol Sila ke-5 Pancasila
Lambang padi dan kapas terletak di sebelah kanan bawah dari gambar bintang. Lambang ini menyimbolkan sila ke-5 Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Arti lambang Padi dan kapas dalam simbol sila ke-5 Pancasila adalah simbol kemakmuran dan kesejahteraan.
Nah, sudah tahu ya apa lambang sila ke-2 Pancasila berserta makna lambang sila 1 - 5. Selamat belajar!
Lambang Sila ke-3 – Sudah bukan hal asing lagi kalau bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki keberagaman agama, ras, budaya, suku, dan adat istiadat. Semua keberagaman tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah kekayaan yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, tidak sedikit warga mancanegara yang sangat ingin datang ke Indonesia hanya untuk melihat keberagamannya.
Namun, keberagaman yang dimiliki oleh negara Indonesia sangat rentan untuk terjadinya suatu konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Konflik yang terjadi akan membuat sesama bangsa Indonesia saling membenci satu sama lain. Bahkan, suatu konflik yang terjadi secara terus-menerus bisa saja menyebabkan terjadinya perpecahan antara sesama bangsa Indonesia.
Maka dari itu, negara Indonesia membuat atau membentuk dasar negara supaya semua tidak ada konflik dan perpecahan yang terjadi di antara bangsa Indonesia. Dasar negara itu dikenal dengan yang namanya Pancasila. Adanya Pancasila ini sangat membantu sesama bangsa Indonesia hidup rukun, damai, dan tentram.
Pancasila sendiri memiliki lambang dan makna yang terkandung didalamnya. Selain itu, setiap sila-sila memiliki nilai-nilai yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pun pada sila ke-3 yang kaitannya sangat erat dengan menyatukan keberagaman yang ada di Indonesia.
Lalu, ingin tahu seputar sila ke-3? Jangan khawatir, Grameds, artikel ini akan membahas tentang sila ke-3 mulai dari makna lambang hingga fungsi dari sila ke-3 dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi, selamat membaca.
Sila ke-3 mempunyai bunyi yang sangat erat hubungannya dengan persatuan dan kesatuan negara Indonesia. Oleh karena itu, sila ke-3 ini dijadikan sebagai dasar landasan Indonesia supaya masyarakat Indonesia tetap utuh dan tidak ada ada perpecahan. Adapun bunyi dari sila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia” yang berlambang pohon beringin.
Jika dilihat dari kondisi geografis Indonesia, maka Indonesia bisa dikatakan sebagai negara kepulauan. Di setiap pulau tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan negara Indonesia. Tanpa bantuan dari setiap masyarakat yang ada di setiap pulau, kemungkinan besar perkembangan Indonesia akan terhambat.
Adanya bantuan dari berbagai macam daerah didasari akan hadirnya nilai Pancasila pada sila ke-3. Sila ke-3 membuat masyarakat Indonesia hatinya tergerak untuk membantu masyarakat daerah lainnya yang sedang mengalami kesulitan. Singkatnya, sila ke-3 memberikan pelajaran dalam bermasyarakat terutama dalam hal gotong royong.
Persatuan dan kesatuan pada sila ke-3 bukan hanya tentang gotong royong saja, tetapi Negara Kesatuan Republik Indonesia turut berperan dalam menerapkan prinsip sila ke-3. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh negara Indonesia yaitu melindungi bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Sikap dan perilaku gotong royong memudahkan sesuatu yang sedang dikerjakan. Sama halnya ketika Indonesia merumuskan Pancasila dan saat Indonesia ingin merdeka. Apa jadinya jika sikap dan perilaku dan gotong royong ini tidak dilakukan sejak dulu? Setelah Indonesia sudah tidak dijajah dan merdeka, kini saatnya bagi para pemuda untuk meneruskan semangatnya dengan mengamalkan nilai-nilai sila ke-3.
Oleh sebab itu, sudah seharusnya para orang tua dan guru untuk terus memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang Pancasila setiap harinya terutama sila-3. Dari sila ke3 inilah, anak kecil hingga dewasa akan tahu bahwa sesama bangsa Indonesia perlu berperan dalam pembangunan negara Indonesia.
Sebagian besar bangsa Indonesia sudah tahu bahwa sila ke-3 memiliki lambang pohon beringin yang besar dengan warna dasar putih. Lalu makna apa yang terkandung di dalam lambang sila ke-3? Di bawah ini akan dijelaskan tentang lambang sila ke-3.
Tidak Diskriminatif
Selanjutnya, berusaha untuk tidak membedakan atau memperlakukan seseorang dengan tidak adil berdasarkan ras, agama, gender, atau faktor lainnya. Perlakukan semua orang dengan cara yang sama dan hormatilah hak asasi manusia setiap individu.
Berikutnya, mendukung tindakan keadilan sosial. Hal ini termasuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti membantu yang membutuhkan atau mendukung program-program yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial.
Mendukung Hak Asasi Manusia
Berdiri di belakang dan mendukung hak asasi manusia untuk semua orang merupakan salah satu penerapan sila ke 2 Pancasila. Hal ini termasuk hak atas kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, dan hak-hak lain yang mendasar.
Hormat Kepada Orang Tua dan Mengargai yang Lebih Muda
Sebagai seorang anak atau seseorang yang lebih muda dari orang lain, memberikan rasa hormat kepada orang tua. Dengan rasa hormat itu, maka orang tua akan memberikan rasa menghargai kepada anaknya atau orang yang lebih muda. Sehingga keharmonisan antar generasi akan terjaga.
Memiliki Rasa Empati
Cobalah untuk memahami perasaan, pemikiran, dan perspektif orang lain. Dengan melibatkan diri secara empatik, Anda dapat merasa lebih dekat dengan orang lain dan mengatasi konflik dengan cara yang lebih konstruktif.
Meningkatkan Rasa Nasionalisme
Rasa nasionalisme yang ada pada setiap individu harus terus ditingkatkan supaya rasa nasionalisme tersebut tidak pernah luntur. Lunturnya rasa nasionalisme bisa menyebabkan turunnya rasa cinta terhadap tanah air dan keberagaman yang ada di Indonesia. Maka dari itu, sila ke-3 hadir dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Hadirnya sila ke-3 dalam kehidupan masyarakat akan meningkatkan rasa nasionalisme setiap individu. Meningkatnya rasa nasionalisme membuat diri kita tidak ingin untuk membuat suatu konflik yang berujung perpecahan.
Nilai-Nilai Sila ke-3
Di dalam sila ke-3 ada nilai yang bisa kita ambil dan sangat bermanfaat bagi kehidupan bangsa dan negara, nilai itu adalah cinta tanah air. Dengan mencintai tanah air Indonesia, maka kita akan berusaha untuk menjaga keharmonisan sesama bangsa Indonesia. Selain itu, bangsa Indonesia juga berperan dalam menjaga alam yang ada di Indonesia.
Seperti yang kita tahu bahwa kondisi alam di Indonesia sangat memengaruhi kondisi flora dan fauna yang ada di Indonesia. Alam yang terawat dengan baik akan membuat flora dan fauna bertahan hidup lebih lama sehingga keturunan kita nanti masih bisa melihat flora dan fauna tersebut.
Untuk melakukan cinta tanah air, sebaiknya dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Jika diri sendiri sudah mencintai tanah air, maka bisa mengajak orang lain untuk ikut serta dalam mencintai tanah air.